Jumat, 20 Desember 2013

MASALAH BREAK EVEN POINT



MASALAH BEP ( BREAK EVEN POINT )

Analisa break even point adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan.




Adapun pengertian – pengertian Break Even Point menurut para ahli:
1.    Menurut S. Munawir ( 2002) Titik break even point atau titik pulang pokok dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana dalam operasinya perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi ( total penghasilan = total biaya)
2.    Menurut Abdullah (2004) Analisis Break even point disebut juga Cost volume profit analysis
Arti penting analisis break even point bagi manajer perusahaan dalam pengambilan keputusan keuangan adalah sebagai berikut:
a)      Guna menetapkan jumlah minimal yang harus diproduksi agar perusahaan tidak mengalami kerugian
b)
      Penetapan jumlah penjualan yang harus dicapai untuk mendapatkan laba tertentu
c)
       Penetapan seberapa jauhkah menurunnya penjualan bisa ditolerir agar perusahaan tidak menderita rugi

3.    Menurut Purba (2002) Titik impas (break even point) berlandaskan pada pernyataan sederhana, berapa besarnya unit produksi yang harus dijual untuk menutupi seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mengahsilkan produk tersebut.

4.    Menurut PS. Djarwanto (2002) Break even point adalah suatu keadaan impas yaitu apabila telah disusun perhitungan laba dan rugi suatu periode tertentu, perusahaan tersebut tidak mendapat keuntungan dan sebaliknya tidak menderita kerugiaan.

5.    Menurut Harahap (2004) Break even point berarti suatu keadaan dimana perusahaan tidak mengalami laba dan juga tidak mengalami rugi artinya seluruh biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi ini dapat ditutupi oleh penghasilan penjualan. Total biaya (biaya tetap dan biaya variabel) sama dengan biaya total penjualan sehingga tidak ada laba atau rugi
6.    Menurut Garrison dan Noreen 92004) break even point adalah tingkat penjualan yang diperlukan untuk menutupi semua biaya operasional, dimana break even tersebut laba sebelum bunga dan pajak sama dengan nol (0). Langkah pertama untuk menentukan break even adalah membagi harga pokok penjualan (HPP) dan biaya operasi menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan fungsi dari waktu, bukan fungsi dari jumlah penjualan dan biasanya ditetapkan berdasrkan kontrak, misalnya sewa gudang. Sedangkan biaya variabel tergantung langsung dengan penjualan bukan fungsi dari waktu, misalnya biaya angkut barang.

    2 alasan mengapa para pelaku bisnis menerima alasan ini :
1         .       Analisis ini berdasarkan pada asumsi yang lugas
2         .      Perusahaan-perusahaan telah menemukan bahwa informasi yang didapat dari metode titik    impas ini sangat menguntungkan di dalam pengambilan keputusan.
 
    Manfaat Break Event Point  
-      Alat perencanaan untuk hasilkan laba
-      Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
-      Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan
Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti

   Metode Break Event Point :
        a.       Pendekatan Grafik 
                 Break Event Point terjadi pada titik persilangan antara garis pengahasilan penjualan dan garis total biaya.
        b.      Metode Trial and Erorr
        c.       Pendekatan Matematis

      Faktor-faktor yang mempengaruhi BEP :
     
    Faktor Langsung 
         1.       Biaya Produksi
         2.      Harga

    Faktor Tidak Langsung
         1.       Jumlah Produksi : Jumlah produksi akan mempengaruhi biaya variable
  
   Kegunaan Analisis Break Even Point



   Analisis Break Even Point dapat digunakan untuk membantu menetapkan sasaran atau tujuan perusahaan. Adapun kegunaan yang lain adalah :



• Menentukan jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Jumlah penjualan minimum ini berarti juga jumlah produksi minimum yang harus dibuat.



• Menentukan jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh laba yang telah direncanakan. Berarti, tingkat produksi harus ditetapkan untuk memperoleh laba tersebut.

• Mengukur dan menjaga agar penjualan tidak kurang dari titik impas atau Break Even Point, tingkat produksi tidak dibawah titk impas.

• Menganalisis perubahan harga jual, harga pokok dan besarnya hasil penjualan pada tingkat produksi tertentu.



• Memudahkan perusahaan dalam pemberian data pada pihak luar perusahaan ( eksternal ) mengenai biaya, volume produksi, harga jual dan tingkat penjualan.


• Sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk memproduksi produk baru yang kiranya mampu menghasilkan laba besar.


Jadi, Analisa Break Even Point ini memberikan beberapa kegiatan secara langsung bagi perusahaan dalam operasinya, yaitu :


• Dasar dalam perencanaan pengembangan perusahaan
• Alat pengendalian budget
• Alat perencanaan laba


Alma,buchari.2000.kewirausahaan.bandung : alfabeta
 http://sugis507.blogspot.com/2012/03/break-event-point.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar