Pengertian Risiko Keuangan
Risiko keuangan (financial risk) adalah sejauh mana
perusahaan bergantung pada pembiayaan external (termasuk pasar modal dan
bank) untuk mendukung operasi yang sedang berlangsung. Risiko keuangan
tercermin dalam faktor-faktor seperti leverage neraca,
transaksi off-balance sheet, kewajiban kontrak, jatuh tempo pembayaran
utang, likuiditas, dan hal lainnya yang mengurangi fleksibilitas keuangan.
Perusahaan yang mengandalkan pada pihak eksternal
untuk pembiayaan berisiko lebih besar daripada yang menggunakan dana
sendiri yang dihasilkan secara internal.
Tujuan Manajemen Risiko Keuangan
Tujuan utama manajemen resiko keuangan adalah untuk
meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam
harga mata uang, kredit, komoditas dan equitas. Resiko volatilitas harga yang
dihadapi ini dikenal sebagai resiko pasar. Resiko pasar terdapat dalam berbagai
bentuk. Meskipun fokus terhadap volatilitas harga atau tingkat, akuntan
manajemen perlu mempertimbangkan resiko lainnya seperti:
Resiko liquiditas timbul karena tidak semua produk manajemen
resiko keuangan dapat diperdagangkan secara bebas.
Diskontinuitas pasar mengacu pada resiko bahwa pasar tidak
selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap.
Resiko kredit merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam
kontrak manajemen resikotidak dapat memenuhi kewajibannya.
Resiko regulasi adalah risiko yang timbul karena pihak
otoritas publik melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan
tertentu.
Resiko pajak merupakan resiko bahwa transaksi lindung nilai
tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan.
Resiko akuntansi adalah peluang bahwa suatu transaksi
lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak
dilindungi nilai.
Pertumbuhan jasa manajemen resiko yang cepat menunjukan
bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan resiko
keuangan. Jika perusahaan menyamai nilai kini arus kas masa depannya, manajemen
potensi resiko yang aktif dapat dibenarkan dalam beberapa alasan. Laba yang
stabil mengurangi kemungkinan resiko gagal bayar dan kebangkrutan atau resiko
bahwa laba mungkin tidak dapat menutupi layanan jasa utang kontraktual.
Peranan Akuntansi
Akuntansi manajemen memainkan peran yang penting dalam
proses risiko manajemen. Mereka membantu dalam mengidentifikasikan eksposur
pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi respons
risiko alternative, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko
tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi program
lindung nilai.
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasi
berbagai jenis risiko market berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko.
Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar
terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Pemicu nilai mengacu pada
kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi
nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku
bunga, serta risiko harga komoditas dan ekuitas. Mata uang Negara sumber
pembelian mengalami penurunan nilai relative terhadap mata uang Negara
domnestik, maka perubahan ini dapat menyebabkan pesaing domestic mampu menjual
dengan harga yang lebih rendah, ini disebut sebagai risiko kompetitif mata uang
yang dihadapi. Akuntan manajemen harus memasukkan suatu fungsi demikian
probabilitas yang terkait dengan serangkaian hasil keluaran masing-masing
pemicu nilai. Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses
manajemen resiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan
dengan alternative strategi respon risiko. Risiko kurs valuta asing adalah
salah satu bentuk risiko yang paling umum dan akan dihadapi oleh perusahaan
multinasional. Di dalam dunia kurs mengambang, manajemen risiko mencakup:
Antisipasi pergerakan kurs,
Pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi
perusahaan,
Perancangan strategi perlindungan yang memadai, dan
Pembuatan pengendalian manajemen risiko internal.
Manajer keuangan harus memiliki informasi mengenai
kemungkinan arah, waktu, dan magnitude perubahan kurs dan dapat menyusun
ukuran-ukuran defensive memadai dengan lebih efisien dan efektif.
Potensi Risiko Transaksi
Potensi terhadap risiko valas timbul apabila perubahan kurs
valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba, dan arus kas suatu perusahaan.
Pengukuran akuntansi tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat
pada dua jenis potensi risiko: translasi dan transaksi.
Potensi risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs
valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestik atas aktiva dan kewajiban
dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan. Karena jumlah dalam mata
uang asing umumnya ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen mata uang domestik
untuk tujuan pengawasan manajemen atau pelaporan keuangan eksternal, pengaruh
translasi itu menimbulkan dampak langsung terhadap laba yang diinginkan.
Kelebihan antara aktiva terpapar resiko dengan kewajiban terpapar (yaitu
pos-pos dalam mata uang asing yang ditranslasikan berdasarkan kurs kini)
menyebabkan timbulnya posisi aktiva terpapar bersih. Posisi ini sering disebut
potensi risiko positif. Devaluasi mata uang asing relatif terhadap mata uang
pelaporan menimbulkan kerugian translasi. Revaluasi mata uang asing
menghasilkan keuntungan translasi. Sebaliknya, jika perusahaan memiliki posisi
kewajiban terpapar bersih atau potensi risiko negatif apabila kewajiban
terpapar melebihi aktiva terpapar. Dalam kasus ini, devaluasi mata uang asing
menyebabkan timbulnya keuntungan translasi. Revalusi mata uang asing
menyebabkan kerugian translasi.
Strategi Perlindungan Sekali potensi risiko kurs yang
dihadapi dapat diidentifikasikan, langkah berikutnya adalah merancang strategi
lindung nilai untuk meminimalkan atau menghilangkan potensi risiko tersebut.
Strategi ini mencakup :
Lindung Nilai Neraca
Dapat mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan
dengan menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban
perusahaan yang terpapar. Metode lindung nilai potensi risiko perusahaan
positif lainnya dalam sebuah anak perusahaan yang berlokasi di negara yang
rentan terhdap devaluasi meliputi :
Mempertahankan saldo kas dalam mata uang lokal sebesar
tingkat minimum yang diperlukan untuk mendukung operasi yang berjalan.
Mengembalikan laba yang di atas jumlah yang diperlukan untuk
ekspansi modal kepada induk perusahaan.
Mempercepat (memastikan-leading) penerimaan dan piutang
dagang yang beredar dalam mata uang lokal.
Menunda (memperlambat-lagging) pembayaran utang dalam mata
uang lokal.
Mempercepat pembayaran utang dalam mata uang asing.
Menginvestasikan kelebihan utang tunai ke dalam persediaan
dan aktiva lainnya dalam mata uang lokal yang tidak terlalu terpengaruh oleh
kerugian devaluasi.
Berinvestasi dalam aktiva di luar negeri dengan mata uang
yang kuat.
Lindung Nilai Operasional
Lindung Nilai Operasional Bentuk perlindungan risiko ini
berfokus pada variabel variabel yang mempengaruhi pendapat dan beban dalam mata
uang asing. Pengendalian biaya yang lebih ketat memungkinkan margin keselamatan
yang lebih besar terhadap potensi kerugian mata uang.
Lindung Nilai Struktural
Lindung Nilai Struktural Lindung nilai ini mencakup relokasi
tempat manufaktur untuk mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan atau
mengubah negara yang menjadi sumber bahan mentah atau komponen manufaktur.
Lindung Nilai Kontraktual
Lindung Nilai Kontraktual, Berbagai instrumen lindung nilai
kontraktual telah dikembangkan untuk memberikan fleksibilitas yang lebih besar
kepada para manajer dalam mengelola potensi risiko valuta asing yang dihadapi.
Kebanyakan instrumen keuangan ini adalah derivatif , dan
bukan merupakan instrumen dasar. Instrumen keuangan dasar, seperti perjanjian
pembelian kembali (piutang), obligasi, dan modal saham, memenuhi definisi
akuntansi konvensional untuk aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik. Instrumen
derivatif merupakan perjanjian kontraktual yang memberikan hak atau kewajiban
khusus dan memperoleh nilainya dan instrumen keuangan atau komoditas lainnya.
Banyak di antaranya didasarkan pada peristiwa yang bersifat kontijensi.
Akuntansi untuk Produk Lindung Nilai Merupakan kontrak atau
instrumen keuangan yang memungkinkan penggunaanya untuk meminimalkan,
menghilangkan, atau paling tidak mengalihkan risiko pasar pada pundak pihak
lain. Produk ini mencakup antara lain kontrak forward, future, swap, opsi, dan
gabungan dari ketiganya. Untuk memahami pentingnya akuntansi lindung nilai,
dicontohkan beberapa praktik akuntansi lindung nilai yang dasar. Komponen dasar
laporan keuangan (tanpa pajak).
Sumber:
Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. Akuntansi
Internasional, Edisi 6 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
SAYA SEKELUARGA INGIN MENGUCAPKAN BANYAK TERIMAH KASIH KEPADA AKI NAWE BERKAT BANTUANYA SEMUA HUTANG HUTANG SAYA SUDAH PADA LUNAS SEMUA BAHKAN SEKARAN SAYA SUDAH BISA BUKA TOKO SENDIRI,ITU SEMUA ATAS BANTUAN AKI YG TELAH MEMBERIKAN ANKA JITUNYA KEPADA SAYA DAN ALHAMDULILLAH ITU BENER2 TERBUKTI TEMBUS..BAGI ANDA YG INGIN SEPERTI SAYA DAN YANG SANGAT MEMERLUKAN ANGKA RITUAL 2D 3D 4D YANG DIJAMIN 100% TEMBUS SILAHKAN HUBUNGI AKI NAWE DI 085-218-379-259 PESUGIHAN TAMPA TUMBAL
BalasHapus